top of page

Liveabroad Flores, Liburan asyik keliling pulau dan lautan

Day 1 (Spot : Labuan Bajo, Pulau Kelor, Pulau Manjarite, Pulau Kalong)

Setelah sehari sebelumnya saya dan teman-teman yang sebelum tidak saling kenal tiba di Labuan Bajo, kami berangkat dari pelabuhan untuk memulai perjalanan mengelilingi pulau-pulau di sekitar Kepulauan Komodo, Flores. Ya kami ber-10 awalnya bersua dari salah satu forum backpacker di internet, lalu berkumpul di grup whatsapp dan diskusi mengenai trip impian ini. Dimulai dari Pulau Kelor, sebuah pulau kecil namun sangat indah sekali. Kami tiba di pulau ini tepat saat matahari berada diatas kepala, sangat panas. Tapi itu tidak mengurangi semangat saya untuk meng-eksplore pulau dari mulai trekking ke atas puncak pulau, snorkeling, dan bermain di sekitar pasir putihnya. Sambil menikmati pulau kami selingi dengan makan siang diatas kapal yang dimiliki oleh Pak Mat, sang juru kemudi merangkap tukang masak juga hehe… Setelah puas bermain, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya yaitu Pulau Manjarite. Pulau ini sangat sepi waktu kami datang kesini, saya dan beberapa teman sepakat untuk trekking sampai ke puncaknya, sisanya sudah demikian lelah dan memilih untuk snorkeling saja di sekitar jetty kayunya. Memang saya akui, spot underwater di pulau ini lebih bagus dari Pulau Kelor. Airnya sangat jernih biru kehijauan. Saya juga tidak melewatkan kesempatan buat menikmati keindahan bawah lautnya selepas dari eksplorasi di puncak bukitnya. Puas berenang dan snorkeling, sambil beristirahat dan duduk-duduk di tepian jetty tempat kapal kami berlabuh, saya dan teman-teman menyantap pisang goreng yang telah dipersiapkan oleh Pak Mat dan anak buahnya. Tak lupa beragam minuman ringan yang menjadi pelepas dahaga kami reguk mulai dari teh, kopi atau susu. Dari Pulau Manjarite, kami beralih ke Pulau Kalong tujuan terakhir kami pada hari pertama. Di pulau ini kita tidak dapat berlabuh karena sesungguhnya pulau ini hanya sekumpulan pepohonan bakau yang muncul diatas permukaan laut dan menjadi habitat kalong atau kelelawar yang nantinya akan terbang untuk mencari makan saat matahari terbenam. Ya, selain menikmati sunset dari atas kapal di tengah laut, kami semua akan menikmati fenomena ribuan kalong-kalong yang terbang memenuhi langit senja menuju arah Pulau Rinca. Ohya, sebelum senja dimulai ditengah perjalanan kapal, tiba-tiba kami dikagetkan oleh sebuah bonus di tengah laut berupa kemunculan lumba-lumba yang berenang di dekat kapal kami.

Day 2 (Spot : Loh Buaya Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Batu Wajik, Pulau Padar)

Di pagi hari ke-2 ini, setelah kami bangun pagi diatas kapal, melihat sunrise dan sarapan, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat salah satu spesies langka, satu-satunya di dunia ini dan hanya di Indonesia, yaitu Komodo. Pulau Rinca adalah salah satu habitat komodo selain di pulau yang satunya lagi (Pulau Komodo). Disini kami harus registrasi ke kantor Taman Nasional Komodo dan diharuskan bersama seorang ranger untuk menemani kami trekking serta melihat rupa dan tingkah laku si predator utama puncak dari rantai makanan di pulau itu. Dari ranger tersebut kami mendapat informasi tambahan melengkapi pengetahuan kami tentang komodo. Bahwa di Pulau Rinca, jumlah spesies hewan ini adalah yang terbanyak dibandingkan di Pulau Komodo. Kami juga mengetahui bagaimana proses perkembang-biakan hewan komodo tersebut dan perbedaan antara komodo jantan dengan betina. Selama trekking juga, kami mendapatkan spot view Pulau Rinca yang bagus dengan rumput-rumput kering serta sedikit pepohonan hijau. Terlihat juga di kejauhan laut biru terhampar dan kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhannya. Dari pulau rinca, kami beralih ke Pulau Padar dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam perjalanan kapal. Disinilah kami eksplore pulau sepuas-puasnya waktu yang tersisa di hari tersebut, dari mulai trekking ke pantai disebelahnya dari tempat kami berlabuh, pantai yang pasirnya berwarna pink sampai ke batu bolong berbentuk wajik. Puas kami berfoto-foto, kami kembali ke tempat awal untuk snorkeling dan berenang-renang cantik karena pantai di Pulau Padar ini sungguh indah dengan panorama bukit-bukit besar yang menjulang tinggi di salah satu sisinya. Bukit yang seperti film-film Jurassic Park, begitu pikir saya. Puas bermain di sekitar pantai, tujuan kami selanjutnya adalah jalan santai di sore hari atau trekking sampai ke puncak salah satu bukit yang sudah terkenal tempatnya untuk melihat sunset yang dramatis. Pemandangan yang sungguh indah dan saya menjadi terhipnotis dibuatnya. Mahakarya sang pemilik alam memang tiada duanya.

Day 3 (Spot : Kampung Komodo, Pink Beach, Manta Point, Gili Lawa Darat)

Dari Pulau Padar kami melanjutkan perjalanan kapal malam hari itu juga untuk bermalam didekat Pulau Komodo karena kami akan meng-eksplore pulau tersebut yang nantinya kami akan singgah di sebuah kampung di dekat situ untuk salat jumat bagi saya dan 4 kawan pria lainnya. Namun sebelum kesana, kami melipir dahulu ke spot snorkeling dan pantai cantik yang sepi yang belum banyak orang tahu, walau namanya sama-sama pink beach tapi lebih seru dan indah. Asyiknya suasana benar-benar masih sepi, tidak ada orang dan kapal-kapal lainnya. Pemandangan bawah lautnya pun cukup membuat saya terpana terlebih pasir merah jambunya, terasa halus dipijak. Puas saya bermain dan berenang, waktu sudah menunjukkan hampir saatnya untuk salat jumat. Kami pun bersih-bersih diri dahulu di salah satu rumah penduduk di kampung komodo tersebut. Setelah selesai dan makan siang di kapal, kami melanjutkan perjalanan lagi menuju Manta Point. Manta adalah sub spesies dari ikan pari yang terkenal sering berada di pertemuan dua buah arus yang deras. Salah satu spotnya berada di sekitar kepulauan flores ini yang sayangnya kali ini Manta-nya tidak banyak muncul walau hanya sekitar 1-2 ekor saja yang ada. Dari Manta Point kami terus menuju spot pulau cantik yang lain untuk melihat sunset dari puncak bukitnya. Pulau itu bernama Gila Lawa Darat atau lebih dikenal juga dengan sebutan Gili Laba. Setelah berlabuh kami langsung memulai trekking dengan jalur yang mirip-mirip seperti mendaki gunung, dan benar juga sampai diatas saya mulai keringatan walaupun berjalan mendaki tak lebih dari 1 jam. Lagi-lagi saya dibuat takjub oleh keindahan alam yang diciptakan oleh-Nya. Laut biru berpadu langit cerah sejauh mata memandang, dengan pulau-pulau kecil di seberangnya semakin memanjakan mata dan mulut tak henti mengucap syukur. Tetangga pulau ini adalah Gili Lawa Laut, namun kami tidak kesana berhubung hari sudah mulai gelap setelah menikmati sunset. Perjalanan hari ke-3 ditutup dengan rasa bahagia dan sedih menyambut petualangan di hari terakhir keesokan harinya.


Day 4 (Spot : 9 island, Pulau Sebayur, Pulau Kanawa, Pulau Bidadari)

Di hari terakhir ini kami puaskan diri dan maksimalkan kesempatan yang ada. Di mulai dari Pulau 9 yang sangat unik dimana berupa kumpulan karang-karang putih kecil yang membentuk daratan atau karang atol ditengah laut. Disebut pulau 9 karena jika dilihat dengan cermat dari atas seperti membentuk angka 9. Pulau ini kalau diperhatikan juga mirip dengan lafaz Allah. Saya sungguh takjub dan semangat. Air disekeliling daratannya sangat jernih dan asyik buat berenang, ditambah ada sebuah kolam alami di tengah pulau tersebut yang dihuni oleh spesies ubur-ubur tanpa racun yang bebas untuk dipegang. Pegalaman yang sungguh ajaib kami rasakan, apalagi saat datang kesini cuaca masih sangat pagi dan belum terlalu panas. Saya pun berusaha mencari tahu dalamnya kolam tersebut dan ubur-uburnya dengan berenang mengitari keseluruhan kolam. Tampak lumut-lumut hijau misterius juga banyak terdapat di dalam kolam tersebut. Lanjut dari pulau 9 kami menuju Pulau Sebayur untuk berhenti sebentar guna mengantarkan salah satu teman kami yang akan diving di spot lain. Tak banyak yang kami lakukan di dekat pulau ini selain daripada berenang ditengah lautan yang kedalamannya kurang lebih 10 m dan juga terdapat berbagai macam jenis terumbu karang. Pak Mat yang kebetulan adalah seorang diver juga memberi kami sedikit ilmu tentang diving sembari kami menunggu di dekat pulau tersebut. Dari situ kami melanjutkan ke Pulau Kanawa yang sudah sangat terkenal seantero kepulauan flores. Pulau kecil yang memiliki resort berupa rumah-rumah kayu yang bisa disewakan untuk menginap. Bukit dibelakangnya sangat menantang buat didaki, serta pasir pantai putih dengan spot bawah laut yang juga indah. Kami puas-puasin diri bersantai dan berfoto di pulau ini. Setelah waktu dirasa cukup, kami pindah ke Pulau Bidadari. Disini kami hanya menghabiskan waktu sebelum perjalanan berakhir dan kembali ke Labuan Bajo. Saya sendiri pun puas-puasin untuk mengeksplore tempat ini, berenang sepuasnya di air laut yang jernih dan bertemu ikan yang berwarna-warni. Adalah perjalanan yang amat berkesan selama mengarungi lautan, singgah dari pulau ke pulau dan menikmati keindahan alamnya. Buat kamu yang belum ke pulau-pulau kecil di Flores, sepertinya kamu harus kesini sekali dalam seumur hidup. Trust me, it’s heaven :)



bottom of page